UPDATE BERITA. ID Merauke – Ikatan Mahasiswa Kei (Imkei) Merauke menggelar kegiatan Festival Budaya Kei Evav Night Part 7 yang berlangsung di Lapangan Monumen Kapsul Waktu, Merauke, Papua Selatan, Senin (28/11/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Merauke, H. Riduwan, S. Sos, M. Pd, Waket II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyanan, Ketua Ikatan Keluarga Kei Merauke, Evraem Fangohoi, Ketua-ketua Adat Kei, Para Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat Kei, Pengurus Fatnim Pemuda Kei Merauke, Pengurus Imkei Merauke, Pimpinan OKP dan masyarakat Kei yang ada di Kabupaten Merauke.

Pembukaan kegiatan Festival Budaya tersebut diisi dengan kolaborasi tarian kreasi Yelmasu Marind dan tarian asal Kei.

Dalam menyampaikan sambutannya, Wabup Merauke mengapresiasi kegiatan Festival Budaya Kei yang diselenggarakan oleh Mahasiswa asal Kei ini. Kata Wabup hal ini merupakan bagian penting dari bagaimana melestarikan adat budaya Luhur yang ditinggalkan oleh leluhur meskipun di era modern saat ini.

Wabup juga merasa tertarik dengan tema kegiatan Festival Budaya tersebut yaitu “It Wait Teblo Uban Ruran” yang artinya Kita Hidup Sejujur-jujurnya dan Berjalan Tegak Lurus.

Kata Wabup, tema tentang Kejujuran merupakan hal penting, terutama bagi generasi muda saat ini. Sebab menemukan orang yang pintar cukup banyak namun orang jujur sangatlah sedikit. Selain itu berjalan tegak lurus artinya, berjalan sesuai hukum adat budaya yang luhur maupun hukum positif negara sehingga semua orang hidup penuh dengan keteraturan.

Wabup juga berpesan, masa depan ada di tangan generasi muda. Sebagai mahasiswa tetap harus mandiri. Pendidikan merupakan hal yang penting. Mahasiswa diharapkan menjadi pelopor persatuan dan kesatuan.

“Bisa berkolaborasi dengan siapapun tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Golongan tertentu. Keragaman menjadi kekuatan untuk membangun. Pesan moral yang diangkat dari kegiatan ini sangat luar biasa,” ucap Wabup Riduwan.

Wabup juga mengingatkan akan pentingnya bahasa daerah masing-masing wajib diajarkan kepada generasi Muda, membiasakan dan mengajari dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai punah bahasa digenerasi muda.

UB-RED HB