UPDATEBERITA.ID -KABUPATEN ASMAT,Senin, 7 Oktober 2024, Ibadah Ekaristi Pembukaan Festival Asmat Pokman berlangsung penuh khidmat di Gereja Katedral Salib Suci Agats. Misa ini dipimpin langsung oleh Uskup Agats, Aloysius Murwito, OFM, yang dalam khotbahnya menekankan kekaguman terhadap keunikan karya seni suku Asmat.
Uskup Aloysius menyampaikan bahwa dalam bahasa Asmat, hasil karya seni disebut “Pokman.” Salah satu keistimewaan suku Asmat adalah kemampuan luar biasa mereka dalam seni ukir. Apa yang mereka hasilkan memiliki keunikan yang sulit ditiru oleh orang lain. Jika seseorang mencoba meniru ukiran Asmat, itu dianggap sebagai tiruan yang tidak setara dengan orisinalitas karya mereka.

Yang menarik, suku Asmat dikenal memiliki kemampuan mengukir yang lahir tanpa pendidikan formal. Mereka tidak melalui proses akademis, tetapi karya seni mereka seolah muncul dari misteri yang dalam. Berbeda dengan suku-suku lain yang biasanya memerlukan sketsa sebagai panduan, pengukir Asmat hanya mengandalkan penglihatan langsung dan mengekspresikan ide-ide mereka secara spontan. Uskup menegaskan bahwa kemampuan ini bisa dianggap sebagai karunia ilahi yang diberikan Tuhan kepada suku Asmat.
Asmat sering dipandang sebagai daerah yang menyeramkan oleh orang luar, tetapi di balik kesan tersebut, tersembunyi keajaiban seni yang memiliki nilai estetika dan budaya yang tinggi. Melalui festival Pokman ini, masyarakat diajak untuk lebih dekat mengenali dan menghargai karya-karya berharga tersebut.
Ekaristi ini juga didampingi oleh enam imam dan dihadiri oleh 195 pengukir serta 72 penganyam dari seluruh Kabupaten Asmat. Festival Pokman menjadi momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi hasil karya tangan suku Asmat yang unik dan penuh makna, sebagai bagian dari kekayaan budaya yang tak ternilai dari Papua.***UB-002.