UPDATEBERITA.ID -KABUPATEN ASMAT,Kondisi perekonomian di kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua, mengalami perlambatan yang berdampak pada sektor perdagangan lokal. Selama dua tahun terakhir, perputaran uang di kota ini berjalan lambat, membuat permintaan bahan pokok di toko dan kios turun signifikan. Hal ini turut memengaruhi pedagang kecil yang bergantung pada stabilitas ekonomi kota.
Menurut para pelaku usaha, minat masyarakat dalam membeli bahan pokok mengalami penurunan drastis, sehingga pasokan barang tidak lagi terjual habis seperti sebelumnya. R. Rahmat, seorang pedagang yang telah lama berjualan di kota Agats, mengungkapkan keresahannya dalam sebuah wawancara di kiosnya pada Rabu (06/11/24). “Saya sudah lama berdagang di kota Agats. Keadaan sekarang ini baru saya rasakan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Rahmat.
Rahmat juga berharap pemerintah daerah dapat lebih serius menangani persoalan ini. Menurutnya, pedagang di Agats tetap memberikan kontribusi dalam bentuk retribusi tahunan sebesar 4-5 juta rupiah, tergantung luas usaha masing-masing. “Sebab kami setiap tahun memberikan kontribusi, tergantung dari luas daerah,” tambahnya. Namun, meski kontribusi tersebut berjalan lancar, para pedagang merasa kurang mendapatkan perhatian untuk meningkatkan iklim ekonomi setempat.
Harapan pun muncul dari para pelaku usaha agar pemerintah mengambil langkah konkret guna menghidupkan kembali ekonomi Agats. Diharapkan, kondisi perekonomian yang lesu ini dapat segera teratasi dengan baik, sehingga kesejahteraan masyarakat di kota Agats bisa meningkat kembali.***UB-002