UPDATEBERITA.ID -KABUPATEN ASMAT,Pada Sabtu, 9 November 2024, Talk Show Noken ke-12 kembali digelar dengan menghadirkan perwakilan kelompok. Acara ini dipandu oleh Iria Natalike, STTP, M.Si Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Asmat, dengan menghadirkan Marshall Suebu, S.Sos, M.Si, sebagai narasumber utama beserta kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Donatus Tamot, S.Pd . Marshall, seorang pemerhati Noken Papua, berbagi wawasan tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya Noken, khususnya bagi masyarakat Asmat.
Diskusi singkat ini menyoroti cara-cara merawat budaya Noken sebelum adanya wadah seperti Festival Asmat Pokman dan Festival Noken Papua. Monika Amanpari dari Atsj, menekankan pentingnya meneruskan keterampilan ini dari generasi ke generasi. “Saya diajarin oleh nenek saya tentang bagaimana cara membuat noken atau Ese’,” ujarnya. “Maka untuk itu, saya akan berupaya mengajarkan anak-anak saya, dan setelah itu, mereka akan berpesan kepada anak-anak mereka.”
Noken, tas anyaman khas Papua, memiliki makna mendalam bagi masyarakat Asmat. Setiap aspek Noken terkait erat dengan budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat. “Kami sudah diajarkan dari tete nenek moyang kami tentang membuat Noken sesuai peruntukannya,” jelas Monika Amanpari “Dulu, laki-laki biasa memakainya saat pergi ke Jew, sementara perempuan menggunakannya untuk membawa sagu atau kayu bakar.”
Dalam diskusi tersebut, ,Monika Amanpari. menekankan bahwa Noken bukanlah barang baru dalam kehidupan masyarakat Asmat. Sebaliknya, ia telah menjadi elemen penting yang mencerminkan identitas budaya suku Asmat. Noken adalah simbol kearifan lokal dan nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan acara seperti Talk Show Noken ini adalah bagian dari upaya mempertahankan warisan tersebut di tengah perkembangan zaman.
Dengan semangat ini, masyarakat Asmat diharapkan terus menjaga budaya Noken sebagai simbol identitas mereka yang berharga.***UB-002