Merajut Noken, Merajut Keberagaman: Seminar tentang Warisan Budaya Papua

Jumat, 8 November 2024 06:19:10 | By Update Berita
Array

UPDATEBERITA.ID -KABUPATEN ASMAT,Di Aula Yohanes Maria Vianney Cemnes pada Jumat, 8 November 2024, sebanyak 51 peserta menghadiri seminar bertema “Merajut Noken, Merajut Keberagaman.” Acara ini menghadirkan narasumber Marshall Suebu, S.Sos., M.Si., yang berbicara mengenai noken—tas tradisional dari Papua yang tidak hanya berfungsi praktis, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam tentang identitas dan keberagaman Papua.

Dalam pembukaannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Asmat, Donatus Tamot, S.Pd., menekankan pentingnya perhatian terhadap noken, terutama karena pada Festival Asmat Pokman, noken dianggap kurang mendapat sorotan. “Noken tidak sekadar tempat menyimpan makanan, tetapi juga memiliki nilai budaya dan filosofi yang tinggi. Noken bisa berkembang mengikuti zaman tanpa kehilangan esensi aslinya,” ujar Donatus.

Marshall Suebu menekankan bahwa noken bukanlah sekadar tas biasa. “Jika kita memiliki pandangan terbatas, maka semua tas bisa kita sebut noken. Padahal, noken yang diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO berasal dari Papua dan merupakan karya rajutan khas buatan para perajin mama-mama Papua. Bahan-bahannya diambil dari alam, seperti kulit kayu, daun, bunga, dan rumput,” jelasnya.

Lebih lanjut, Suebu memaparkan bahwa noken memiliki filosofi mendalam, yang terwujud dalam tahapan-tahapan pembuatan dan teknik rajutannya yang beragam. Tercatat lebih dari 300 jenis noken di Papua, masing-masing dengan makna tersendiri. Setiap tahapan dalam pembuatan noken adalah simbol dari kehidupan dan tradisi masyarakat Papua, yang menjadi jati diri mereka.

Selain itu, Suebu menegaskan pentingnya melihat noken secara holistik. “Orang harus melihat noken secara utuh, tidak sepotong-sepotong, karena noken adalah identitas orang Papua. Untuk melestarikannya, kita perlu bekerja sama, dari hulu ke hilir, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Asmat,” katanya.

Seminar ini membuka wawasan tentang noken sebagai lebih dari sekadar kerajinan tangan; ia adalah simbol budaya yang menghubungkan generasi muda Papua dengan warisan nenek moyang mereka, sekaligus mengajarkan kepada dunia tentang keindahan keberagaman budaya di Indonesia.***UB-002

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments