UPDATEBERITA.ID SEMARANG-Nyadran di Dusun Sombron adalah sebuah tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan. Kegiatan ini berlangsung dengan hikmah dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemangku adat dan agama hingga warga setempat. Nyadran merupakan salah satu cara masyarakat Dusun Sombron untuk mengenang dan menghormati leluhur mereka, yang diyakini sebagai perintis peradaban di wilayah tersebut.
Di Dusun Sombron, terdapat dua tokoh leluhur yang sangat dihormati, yaitu Nyi. Sombro dan Ki Sokololono. Kedua sosok ini dipandang sebagai pendiri dan pelindung awal dari komunitas Sombron. Nyi. Sombro dan Ki Sokololono tidak hanya dilihat sebagai tokoh sejarah, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan yang menginspirasi generasi penerus untuk menjaga harmoni dan kesejahteraan desa.
Prosesi nyadran dimulai dengan membawa berbagai sesajen ke balai dusun dan salah satu rumah warga. Sesajen ini berisi hasil alam yang melimpah, seperti buah-buahan, padi, dan berbagai hasil bumi lainnya. Sesajen tersebut adalah bentuk penghormatan kepada leluhur, menunjukkan rasa terima kasih atas segala berkah yang telah diberikan dan harapan agar dusun terus diberkati dengan kesuburan dan kemakmuran.
Setiap tahunnya, tradisi nyadran ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur. Doa-doa dipanjatkan oleh seluruh warga sebagai bagian integral dari prosesi ini. Selain sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada leluhur, nyadran juga menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan antar warga. Mereka berkumpul, berbagi cerita, dan saling mendukung, menciptakan suasana kebersamaan yang kental dan harmonis.
“Kami warga Dusun Sombron sudah dari dulu melakukan hal ini,” kata Widodo, Kepala Dusun Sombron.Kamis, 16 Mei 2024 Kepada Updateberita disela-sela kegiatan.
Pernyataan Widodo menegaskan bahwa tradisi ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan bagian dari identitas dan kehidupan sehari-hari warga Sombron. Dengan melaksanakan nyadran, warga tidak hanya melestarikan warisan leluhur tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara mereka.
Dalam era modern ini, menjaga dan melestarikan tradisi seperti nyadran di Dusun Sombron memiliki makna yang sangat penting. Tradisi ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai luhur tentang penghormatan kepada leluhur dan rasa syukur atas karunia alam, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi. Dengan terus melaksanakan nyadran, masyarakat Dusun Sombron menunjukkan bahwa mereka tetap berpegang pada akar budaya mereka sambil menghadapi tantangan zaman dengan bijaksana.
Secara keseluruhan, nyadran di Dusun Sombron adalah sebuah warisan budaya yang kaya akan makna dan nilai-nilai spiritual. Tradisi ini mengajarkan pentingnya menghormati leluhur, bersyukur atas berkah alam, dan menjaga kebersamaan dalam komunitas. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Dusun Sombron